Bangun Tidur Tumit Sakit?
Seorang
ibu tiba-tiba saja merasa kesakitan di bagian kaki saat bangun tidur. Rasanya
tajam menusuk dan kaku, tetapi hanya terasa di sebelah kakinya saja. Tetapi
ketika sudah digunakan untuk beraktivitas, rasa sakit itu perlahan menghilang
dan ia bisa melakukan pekerjaan harian tanpa gangguan rasa sakit itu lagi.
Keesokan harinya, rasa sakit itu hadir lagi ketika bangun tidur. Sejak saat itu, ia
mengalami hal serupa setiap kali bangun tidur, bahkan ia mulai menyadari bahwa
sakit itu muncul lagi sehabis ia duduk dalam waktu agak lama, atau berdiam diri
dalam waktu agak lama. Dan ketika bergerak kembali, sakit itu pun seakan
teredam.
Semula
ia mengira terkena gejala asam urat tinggi atau kolesterol. Tetapi ketika
melakukan cek darah, ia tak menemukan hasil yang signifikan. Sakit itu, makin
lama makin terasa lebih hebat, bahkan ketika digunakan untuk bergerak yang
semula tidak sakit, kini juga masih terasa sakit. Dan ketika bangun tidur pagi,
kaki rasanya seakan membengkok.
Apakah
Sahabat Ummi mengalami hal itu? Atau mungkin saudara dekat atau tetangga
mengalami hal gejala serupa? Mungkin inilah yang sedang dialami, yaitu gejala Plantar
Fasciitis.
Gejalanya
persis seperti yang sudah diuraikan di atas, yaitu kaki terasa sakit ketika
bangun tidur atau sehabis berdiam diri agak lama. Nha, apa saja yang perlu kita
ketahui tentang penyakit ini?
a. Penyebab
Di
bagian kaki kita, ada bagian yang bernama plantar fascia, yaitu
serabut-serabut otot yang mengubungkan antara tumit dengan jari-jari kaki, yang
berfungsi untuk menyangga lengkung kaki dan menyerap kejutan (shock-absorbing
bowstring). Atau istilahnya sebagai tali busur yang menahan goncangan dan
melindungi lengkungan kaki. Tetapi jika terjadi tegangan yang terlalu besar,
maka dapat terjadi robekan kecil pada bagian plantar fascia tersebut. Jika
tegangan itu berulang-ulang maka bagian ini akan mengalami iritasi dan meradang
sehingga timbullah rasa sakit itu.
Beberapa
faktor pemicu terjadinya peradangan itu antara lain:
-
Aktivitas fisik
yang berlebihan seperti terlalu banyak berjalan, berlari atau melompat lompat,
dengan tidak didukung alas kaki yang memadai.
-
Gerakan yang
menyebabkan tekanan mendadak pada tumit,
seperti gerakan turun dari tempat yag lebih tinggi ke tempat yang rendah
(Bahasa Jawa: anjlok)
-
Mekanik kaki
yang abnormal, yaitu telapak kaki yang datar, atau yang terlalu melengkung yang
menyebabkan bagian plantar fascia sering mengalami stres.
-
Pola berjalan
atau gerakan yang abnormal yang menyebabkan distribusi berjalan kita yang tidak
seimbang diterima olah kedua kaki.
-
Kelebihan berat
badan sehingga tegangan pada plantar fascia terlalu tinggi. Kehamilan
juga bisa menyebabkan tegangan yang tinggi pada telapak kaki.
-
Artrhritis.
Beberapa tipe arthritis menyebabkan peradangan pada tendon telapak kaki
sehingga menyebabkan gajala plantar fasciitis.
-
Diabetes.
Meskipun belum diketahui jelas mekanismenya, tetapi plantar fascitis lebih
sering mengenai penderita diabetes.
-
Usia yang
memasuki separuh baya, dimana kekuatan otot-otot penyangga mulai menurun.
b. Resiko Bila Diabaikan
Bila
penyakit ini diabaikan, dapat menyebabkan keadaan gejala menahun yang
mengganggu rutinitas kita. Gejala bisa meningkat pada masalah di kaki, lutut,
paha, bahkan punggung, karena penyakit ini mengubah gaya berjalan kita.
c. Apa yang Harus Dilakukan?
Beberapa
hal sederhana yang bisa dilakukan agar gejala tidak makin parah adalah:
1. Menjaga
berat badan agar ideal untuk meminimalkan stres pada telapak kaki
2. Memilih
sepatu atau sandal yang ergonomis yang dapat meredam kejutan. Hindari alas kaki
yang terlalu tipis seperti sandal jepit atau sepatu yang alasnya keras. Jangan
bertelanjang kaki terutama pada permukaan keras. Meski di dalam rumah, usahakan
tetap memakai sandal yang empuk dan nyaman, dan tidak tipis.
3. Ganti
sepatu atau sandal jika sudah tidak nyaman
4. Lakukan
peregangan pada saat bangun tidur. Sebelum turun dari tempat tidur, regangkan
otot-otot betis dan telapak kaki dengan cara menyentuh ujung kaki dan
perlahan-lahan melipat kaki. Ini dapat menolong untuk mengembaikan ketegangan plantar
fascia yang terjadi saat tidur.
5. Kompres
kaki dengan es batuyang dibungkus dengan kain di daerah nyeri selama 15 sampai
20 menit, 3 atau 4 kali sehari atau setelah aktivitas. Atau bisa dengan urut
es, yaitu bekukan sebitol air dan urutkan pada daerah yang nyeri sekitar 5
sampai 7 menit.
6. Bila
nyeri terasa parah, istirahatkan kaki dari aktivitas selama beberapa hari.
7. Bila
ingin tetap olahraga, pilih olahraga yang rendah atau tanpa hentakan, misalnya
berenang, bersepeda, olah napas, dan pilates atau BL tanpa high impact
pada wanita.
8. Temui
dokter. Biasanya dokter akan memberi obat pereda rasa sakit dan menyarankan fisiotherapy,
atau operasi jika dirasa perlu. Berkonsultasi pada ahli akan meminimalkan
resiko salah penanganan.
Demikian
sedikit ulasan tentang penyakit plantar fasciitis, yang sepertinya para
penderita banyak yang belum tahu betul apa yang sedang terjadi pada kakinya.
Semoga bermanfaat.
Artikel ini telah dimuat di Ummi Online
Kalau saya di engkel kaki mbak. Lumayan... Makasih ya sharingnya.
BalasHapus